Latest Updates
Showing posts with label FILM. Show all posts
Showing posts with label FILM. Show all posts

Marvel Studio Rilis Jadwal 5 Film Baru

Marvel Studio Rilis Jadwal 5 Film Baru


MARVEL Studio resmi mengumumkan jadwal lima film barunya, Sabtu (19/7). Namun, identitas atau judul dari kelima filam tersebut belum dirilis.

Dilansir dari Digital Spy, Minggu (20/7), Marvel akan mengeluarkan lima filmnya dalam rentang waktu Juli 2017 hingga Mei 2019.

Marvel akan meluncurkan dua film baru pada 2017. Pertama launching di bioskop pada 28 Juli, dan kemudian diikuti film kedua pada 3 November.

Perusahaan yang sangat identik dengan cerita superhero ini akan meluncurkan film di bulan yang sama pada tahun 2018, dimulai pada tanggal 6 Juli dan 2 November.

Film kelima dijadwalkan untuk tayang di bioskop pada 3 Mei 2019.

Dari lima jadwal tersebut, sangat terbuka kemungkinan ada tiga slot untuk film Doctor Strange, The Avengers 3 dan Thor 3.

Khusus untuk film Doctor Strange, Presiden Marvel Studios Kevin Feige mengatakan film tersebut akan membawa perubahan mendasar bagi Marvel Cinematic Universe. "Tunggu saja," singkatnya.

Aktor kenamaan Jared Leto dikaitkan dengan peran dalam film ini.

SUMBER

5 Fakta Penting Di Balik 'THE RAID 2'

5 Fakta Penting Di Balik 'THE RAID 2'

“Abang saya bilang, saya bisa percaya Bapak,”

Kalimat Rama (Iko Uwais) itu menandai awal perjumpaannya dengan Bunawar (Cok Simbara). Malam itu juga, mereka terlibat perbincangan konspiratif. Dan itulah awal Rama “terperangkap” masalah yang tak disangkanya menjadi sangat kompleks.

Dari sekadar niat memberantas polisi korup, Rama jadi terjebak dalam pertarungan antar gengster. Ia masuk terlalu intens ke dalam pusaran kelompok itu. Di tengah misi, ia juga tergoda membalaskan dendam sang kakak yang mati di tangan salah satu pentolan mafia.

Film The Raid 2: Berandal memang tidak langsung berkelanjutan dari film sebelumnya, The Raid. Cerita yang ditampilkan lebih dari sekadar pertarungan satu kelompok mafia dan drama hubungan adik-kakak antara Iko dengan Donny Alamsyah.

Film ini punya skala konflik yang lebih besar. Kisahnya lebih matang, rumit, dan melibatkan lebih banyak tokoh. Rama kini bukan satu-satunya yang pandai bela diri. Ia harus menghadapi banyak musuh dengan keahlian bertarung masing-masing.

Namun, seperti film pendahulunya yang sukses mendulang pujian dunia, The Raid 2: Berandal juga mengawali langkah dengan menggebrak mata internasional. Film garapan sutradara Gareth Evans tersebut sudah lebih dulu tayang perdana di Sundance Film Festival, awal tahun ini.

Meski ada yang beranggapan sekuel film takkan pernah sebagus karya pertama, respons dunia atas The Raid 2: Berandal tetap positif. “Sekitar 96 persen menulis bagus untuk film ini,” ujar Gareth dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, beberapa waktu lalu.

Terang saja, ia dan timnya sudah mati-matian menggarap film itu. Ide-ide kreatif telah ia tuangkan, terobosan-terobosan baru telah ia lakukan. Akhirnya, film yang kini bertabur lebih banyak bintang itu akan tayang 28 Maret 2014 mendatang.

Berkaitan dengan itu, saya merangkum beberapa fakta yang tampak sepele namun penting di balik penggarapan The Raid 2: Berandal.

Inspirasi jagoan baru

Gareth memunculkan banyak karakter jagoan baru dalam The Raid 2: Berandal. Yang cukup membetot perhatian, adalah kemunculan kakak beradik Hammer Girl (Julie Estelle) dan Baseball Bat Man (Very Tri Yulisman).

Alkisah, keduanya mengalami kekerasan saat masih kecil. Yang satu menggunakan palu, dan satu lagi pemukul baseball. Menariknya, alat-alat itu justru membantu mereka tumbuh dewasa. Bahkan menjadi senjata masing-masing.

Diakui Gareth, Hammer Girl adalah sosok yang sudah lama ia impikan dalam filmnya. “Dua film sebelumnya semua karakter jagoan laki-laki, jadi kali ini ingin ada sosok perempuan,” katanya.

Tapi, ia tak mau sembarang perempuan. “Karakternya harus gila. Jauh lebih banyak darah,” sebutnya.

Hammer Girl merupakan pengejawantahan pikiran Gareth soal silat harimau. Kalau harimau menggunakan cakar, ia memasangkan senjata pada jagoannya: palu. Saat bertarung, Hammer Girl menancapkan palu seperti cakar, lalu menariknya seperti mencabik.

Alasan Gareth menciptakan Baseball Bat Man, lebih unik lagi. “Karena aku menyukai suaranya. Keren,” tuturnya sambil tersenyum. Menurutnya, ada yang ritmik saat senjata Baseball Bat Man dipukulkan ke musuh.

“Setiap melakukan pukulan, kita atur juga ritmenya. Bahkan itu bisa dijadikan musik,” lanjutnya.

Merusak banyak benda

Berbeda dari The Raid sebelumnya, lokasi syuting The Raid 2: Berandal tak lagi sekadar di sebuah gedung tua. Karena kisahnya lebih kaya dan rumit, film ini pun lebih berani menggebrak dalam setiap adegannya.

Ario Sagantoro, produser film menyebutkan, banyak kerusakan yang dibuat sepanjang syuting film. Semua dilakukan demi membuat efek aksi yang kaya. The Raid 2: Berandal bahkan begitu kental aroma film laga Hollywood.

Untuk sebuah adegan kejar-kejaran yang melibatkan Rama dan Eka (Oka Antara), misalnya. Ada puluhan kendaraan bermotor yang hancur. “Kita menghancurkan 10 mobil mewah dan dua motor 250 cc,” Toro menyebutkan.

Puluhan kendaraan serba hitam itu ringsek berat di jalanan. Saat itu, lokasi syuting di sekitar kawasan SCBD Sudirman, Blok M, dan Kemayoran, Jakarta.

Tak hanya itu, tim produksi bahkan membangun sebuah halte bus Transjakarta lalu merusaknya juga. Menurut Gareth, pembangunan dan perusakan halte itu ide Toro. “Karena itu bisa menggambarkan kondisi kota yang sesungguhnya,” kata Gareth.

Membangun halte bus Transjakarta tak main-main. Gareth harus memperhatikan secara detail struktur dan material bangunan.

“Kami bangun dengan sangat spesifik. Materialnya, kacanya, harus diperhatikan. Karena akan ada kendaraan dan orang yang masuk menghancurkan itu. Jadi harus aman,” ujarnya. 

Namun, untuk merusak bangunan yang sudah dirancang sedemikian rupa itu, Gareth dan kru hanya butuh sekali pengambilan gambar. “Kita lakukan dalam sekali take, dan hanya butuh waktu satu hari,” ia menuturkan. Korbannya, jalanan harus diblokir seharian untuk kepentingan syuting.

Syuting penuh lumpur

Cerita yang lebih panjang dan kompleks juga membuat syuting The Raid 2: Berandal harus lebih ekstra. Namun menariknya, seluruh syuting film hanya membutuhkan waktu efektif tujuh bulan. Itu sudah termasuk syuting di luar Jakarta, seperti Cirebon dan Gombong, Jawa Tengah.

Bagi Arifin Putra, salah satu pemain yang terlibat di The Raid 2: Berandal, syuting paling mengesankan terjadi di Gombong. Sebab, hanya untuk syuting satu adegan kecil saja, butuh waktu panjang. Kurang lebih 10 hari, kata Arifin.

“Itu termasuk perjalanan pulang pergi. Untuk syutingnya saja delapan hari deh,” ujarnya.

Adegan yang dimaksud Arifin, adalah pertarungan dalam penjara yang melibatkan sipir dan para narapidana, termasuk dirinya dan Rama. Saat akhirnya jadi, adegan itu hanya menempati tak lebih dari 10 menit. Namun, itu berdampak besar pada keseluruhan film.

Arifin menyebutnya berkesan, bukan hanya karena soal waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan gambar. Ia juga terkagum-kagum melihat jumlah kru dan pemain yang terlibat dalam adegan itu.

“Kita bawa 120 petarung dan lebih dari 100 kru. Bayangkan, sampai 200 orang untuk satu adegan. Itu hanya untukprison riot, yang bertarung di tengah lumpur,” pemeran Uco itu bercerita.

Namun yang penting, hasilnya sama sekali tak mengecewakan. Gareth berhasil menyuguhkan adegan yang dramatis dan mengesankan. Serangan yang bertubi-tubi di tengah lumpur pekat, membuat penonton menahan napas panjang. Pertarungan itu pun berakhir dengan “indah”.

Perubahan karakter dalam poster

Wajah Iko Uwais sebagai Rama, sang pemeran utama, lagi-lagi menjadi “jualan” The Raid 2: Berandal. Ia kembali terpampang di poster film itu. Hanya saja, kali ini, Iko digambarkan dalam dua sisi yang berbeda.

Sebelah kanan berwarna lebih terang, dan sebelahnya lagi lebih gelap. Masing-masing bagian dipenuhi mozaik yang berasal dari potongan adegan film.

Gareth punya penjelasan tersendiri atas poster film yang dirancang seorang asal Finlandia itu. Menurutnya, poster menggambarkan perubahan karakter Iko dari The Raid pertama sampai The Raid 2: Berandal.

“Ada pembangunan karakter danpersonality dari film pertama dan yang kedua. Poster ini mewakili hal itu,” Gareth menyampaikan.

Dalam The Raid 2: Berandal, karakter Iko memang jauh lebih matang dan kompleks. Ia bukan lagi seorang polisi baru yang sekadar bisa bela diri. Masalah yang dihadapinya juga bukan hanya bagaimana harus keluar dari gedung tua penuh musuh, hidup-hidup.

Selain menghadapi kematian kakaknya, ia juga terjebak perang antar gengster demi mendapat bukti soal polisi yang korup. Lawan bertarungnya lebih banyak dan lebih intens.

“Karakter saya lebih agresif. Filmnya sendiri lebih kompleks dari segi drama dan aksi. Adegan bertarungnya lebih banyak,” kata Iko dalam jumpa pers filmThe Raid 2: Berandal. Itu sebabnya, ia digambarkan “berwajah dua” dalam poster.

Dibuat ala Hollywood

Gareth memang membuat The Raid 2: Berandal lebih berskala internasional. Efek-efeknya lebih “nendang”. Ada keberanian menyuguhkan pertarungan jalanan, merusak fasilitas, juga menampilkan sadisme dalam adegan-adegan laganya.

The Raid 2: Berandal sudah seperti film-film laga ala Amerika. Tak heran film itu mendapat kesempatan diputar perdana di Sundance Film Festival sebagaiofficial selection. Film itu pun diapresiasi begitu positif.

Terang saja, pembuatan film The Raid 2: Berandal memang melibatkan tangan-tangan profesional. Bruce Law yang pernah menjadi pemeran pengganti untuk Jackie Chan pun, ikut bergabung dalam tim produksi.

Gareth juga memilih tiga aktor Jepang untuk ikut bermain. Yakni, Ryuhei Matsuda sebagai Keiichi, Kenichi Endo sebagai Goto, dan Kazuki Kitamura. Yang disebut terakhir, namanya masih melejit lantaran baru bermain dalam filmKillers bersama Oka Antara.

Uniknya, aktor itu sendiri yang sebenarnya ingin bergabung dengan Gareth cs. “Saya sempat ngobrol beberapa kali, dan dia bilang ingin terlibat di The Raid 2. Jadi kami libatkan meskipun dia hanya dapat sedikit scene,” ungkap Gareth.

Bukan itu saja, pembuatan scoringmusik film ini juga melibatkan tangan Joseph Trapanese. Sosok itu merupakan komposer Hollywood yang pernah bekerja sama dengan Mike Shinoda di The Raid. Sedang pengerjaan post pro audio, dilakukan di Skywalker Studio, Lucas Film.

“Itu tempat pengerjaan Indiana Jonesdan Star Wars. Bisa dibilang magnet industri terdepan Hollywood,” Toro sang produser menjelaskan.

Setelah semua itu, The Raid 2: Berandal juga akan tayang serentak pada 28 Maret mendatang di delapan negara. Di antaranya: Indonesia, Australia, Selandia Baru, Malaysia, Amerika Serikat, dan Rusia. “Semoga antusiasme di Sundance berimbas ke sini,” ujar Toro berharap.

The Immigrant 2014

Update Film Thriller Terbaru Bioskop 2014 ~ Informasi Review dan Sinopsis The Immigrant 2014 Bioskop: Studio Movie The Weinstein Company telah memproduksi sebuah Film bergenre Drama Romance Mystery Thriller dengan Judul "The Immigrant". Film yang dibintangi Jeremy Renner ini Rilis Bioskop Internasional Mei 2014 dan mungkin tayang di Bioskop Indonesia Juni 2014.


Detail Film :
* Movie Tayang: Juni 2014 
* Movie Theaters: 2 Mei 2014 (Limited)
* Genre: Drama Romance Mystery Thriller 
* Writer: James Gray 
* Director: James Gray
* Companies: The Weinstein Company 
* Official from: worldviewent.com 
* MPAA Rating: R 
* Runtime: 120 minutes 
* Cast: - Marion Cotillard -as- Ewa Cybulski - Jeremy Renner -as- Orlando the Magician - Joaquin Phoenix -as- Bruno Weiss - Dagmara Dominczyk -as- Belva - Antoni Corone -as- Thomas MacNally 

Sinopsis The Immigrant 2014
Dalam pencarian American Dream, Ewa Cybulski dan adiknya, Magda, berlayar ke Pulau Ellis, hanya dipisahkan ketika Magda jatuh sakit. Dengan tempat untuk pergi, Ewa cepat jatuh korban Bruno, seorang pria menawan tapi jahat yang memaksa dia untuk tampil di acara olok-olok malamnya. Di sana dia bertemu penyihir menyilaukan Orlando, yang menyapu dia dari kakinya dan menjadi satu-satunya kesempatan baginya untuk menyatukan kembali dengan adiknya dan melarikan diri dari mimpi buruk.

Video The Immigrant 2014 Trailer Youtube

PENOLAKAN TERHADAP FILM ''NOAH''



Film NOAH tidak hanya mendapatkan kritik dari umat Kristiani saja, namun juga pemeluk agama lain. Film adaptasi dari kisah Nabi Nuh itu dinilai telah menyinggung umat Islam.
Ketua badan sensor media di Uni Emirat Arab, Juma Al-Leem, mengatakan jika film tersebut dilarang diputar di bioskop-bioskop lokal karena alasan adanya penggambaran seorang nabi di film NOAH. Menurutnya film ini berlawanan dengan apa yang diajarkan di Islam pun agama Nasrani.

"Ada sejumlah scene yang berkontradiksi dengan Islam dan Al Kitab, jadi kami putuskan untuk tidak menayangkannya," kata Juma A-Leem. "Ini sangat penting untuk menghormati agama-agama ini dan tidak menayangkan film tersebut," lanjutnya seperti dikutip dari The Gazette.

Poster film NOAH ©paramountpicturesPoster film NOAH ©paramountpictures
Tidak hanya di negara Uni Emirat Arab, perguruan tinggi dan institusi Islam seperti Al Azhar pun mengeluarkan fatwa jika film ini menyalahi hukum Islam. Di mana, seorang nabi tidak boleh digambarkan/dilukiskan dalam media apapun. Yang menurutnya film ini dapat "memprovokasi iman."

Selain itu, Paramount Pictures, rumah produksi film yang dibintangi Russel Crowe dan Emma Watson, menyatakan tidak akan merilis film NOAH di Bahrain dan Qatar dengan alasan "berlawanan dengan ajaran Islam."

Sebelumnya, Darren Aronofsky menegaskan jika film ini 'terinspirasi' bukan 'mengambil kisah' dalam Kitab Suci. "Sementara ada banyak aspek artistik yang disertakan, kami percaya bahwa cerita yang ada menampilkan esensi, nilai-nilai, dan integritas dari kisah yang telah banyak diyakini oleh banyak orang. Kisah Nabi Nuh dapat ditemui dalam kitab Kejadian," begitu tertulis dalam pengumuman resmi tersebut.